business community culture local news news 

1.769 Warga Baduy Di Lebak Ramaikan Tradisi Seba 2025





,


Jakarta


– Sebanyak 1.769 warga
Baduy
Mengunjungi kantor Bupati Lebak di Rangkasbitung, Banten, guna dilakukan penghargaan
Seba Baduy
Pada hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025. Tradisi Sebaduai adalah ritual yang dimiliki oleh komunitas setempat di Desa Kanekes, Lebak, dengan tujuan memberikan produk pertanian mereka kepada kepala daerah dan pemerintah provinsi. Pada tahun ini, acara Sehaduai akan diselenggarakan dari tanggal 1 sampai 4 Mei 2025 di Kecamatan Bupati Lebak di Rangkasbitung serta di kantor Gubernur Banten di Serang.

Pantauan
Tempo,
Prosesi penyambutan warga Baduy bermula pada jam 16.00 melalui ritual mapag atau pengambilan di Jembatan Keong Rangkasbitung. Masyarakat Lebak menyemarakkan acara tersebut dengan berjalan kaki sepanjang tepi jalan. Beberapa peserta merupakan para siswa dan siswi sekolah setempat.

Info Lainnya  120 Kantong Darah Diharapkan Polda Babel di Acara Bakti Sosial donor Darah

Warga Baduy yang datang berasal dari Baduy Dalam dan
Baduy Luar
. Kebanyakan berasal dari Baduy Luar yang mengenakan pakaian hitam-hitam dengan ikat kepala batik dengan warna khas hitam dan biru. Adapun Baduy Dalam yang jumlahnya hanya puluhan mengenakan pakaian putih dengan celana pendek motif sulur berwarna gelap dan ikat kepala putih. Mereka berjalan tanpa alas kaki, sesuai dengan tradisi

Setibanya di Kantor Bupati, mereka beristirahat di pendopo sambil menikmati suguhan camilan rebusan, dilanjutkan dengan makan malam dan Murwa Seba. Puncak acara Seba Baduy yang berlangsung sekitar pukul 19.30 dilakukan dengan ritual penyerahan hasil panen secara simbolis, diiringi dengan doa. Setelah itu, mereka melakukan dialog dengan Bupati Lebak Mochamad Hasbi Assyidiki Jayabaya dan jajaran pejabat daerah.

Info Lainnya  P2G Sampaikan Empat Warnaian Kritis bagi Sekolah Rakyat

Seba Gede

Acara Seba Baduy tidak hanya bertujuan menyampaikan produk alam sebagai ungkapan terima kasih, melainkan juga mempererat tali persaudaraan. Tradisi ini diselenggarakan secara rutin tiap tahunnya di kantor Bupati Lebak yang berada di Rangkasbitung serta di kantor Gubernur Banten, Serang.

Ayah Sami, sesepuh warga
Baduy Dalam
Dari kampung Cibeo, desa Kanekes, disebutkan bahwa perayaan Seba Baduy tahun ini tidak sama seperti di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, penduduk Baduy menyelenggarakan Seba yang lebih besar atau dikenal sebagai Seba gede. “Pada tahun lalu itu adalah Seba kecil, sedangkan pada tahun ini menjadi Seba besar. Adanya selang-seling antara kedua jenis acara tersebut,” jelas Ayah Sami kepada.
Tempo
, Jumat, 2 Mei 2025.

Ayah Sami yang mantan jero atau kepala desa itu menjelaskan perbedaan keduanya. Pada Seba kecil, persembahannya hanya berupa hasil bumi. Adapun saat Seba gede, ada tambahan peralatan dapur khas masyarakat Baduy.

Info Lainnya  Layanan Hotel: Apa yang Berbayar dan Gratis Saat Anda Bermalam?

“Peralatan masak seperti tempat nasi, dulang, dan wadah beras. Jika Seba berukuran kecil hanyalah produk pertanian,” katanya menggunakan bahasa Sunda, terjemahan tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Lebak, Muhi Bustomi.

Hasil bumi yang diserahkan berupa padi, gula, talas, cabe, dan sayur-mayur. Tahun ini, kata Abah Sami, hasil bumi Desa Kanekes tidak terlalu bagus. “Agak kurang, beda dengan tahun lalu,” kata dia.

Ayah Sami juga menyatakan bahwa perayaan Sebadai Badui diadakan sesudah komunitas tradisional menunaikan ibadah puasa dalam bulan Kawalu. Mereka berpuasa selama tiga bulan, namun hanya satu hari untuk tiap bulannya.

Pilihan Editor:
Saat Musim Nyepi di Daerah Baduy Datang

Related posts

Leave a Comment

Open chat
Halo..
Mau tanya tentang apa?