indonesia news news media politics religion 

Respon Dedi Mulyadi dipecat dari Jabatan karena Perintahkan Siswa Kenakan Pakaian Lebaran: Kini Semakin Bersyukur



Inilah bagaimana tanggapan Dedi Mulyadi setelah dipecat dari posisinya akibat perintahnya agar para siswa memakai pakaian untuk Lebaran.

di hari pertama

sekolah.

Tak marah, ia justru mengucapkan terimakasih.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Dedi Mulyadi dipecat dari posisinya sebagai kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sawahkulon Purwakarta oleh Disdik kabupaten setempat.

Berbekal keputusan tersebut, Dedi Mulyadi justru mengungkapkan rasa terimakasihnya.

Dedi Mulyadi secara sukarela menyetujui penghapusan sementara jabatannya sebagai Kepala SDN Sawah Kulon dan menerimanya dengan hati yang terbuka.

“Saya setuju dengan keputusan Disdik Purwakarta. Semoga ini menjadi suatu hal positif bagi saya untuk semakin mensyukuri apa pun yang terjadi,” kata Dedi ketika dihubungi lewat telpon pada hari Selasa, 8 April 2025, sebagaimana dilaporkan oleh TribunJabar.

Dedi pun menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Disdik Purwakarta karena sudah mempercayakan dirinya menjadi kepala sekolah SDN Sawahkulon tersebut.

Info Lainnya  Prediksi Zodiak Aries & Taurus Hari Ini Rabu 16 April 2025: Rahasia Sukses di Cinta, Kerja, Kesehatan & Finansial

“Terima kasih atas kepercayaannya, harapannya adalah saya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar di lokasi baru ini,” katanya.

Sekilas sebelumnya, kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Purwakarta bernama Purwanto, membenarkan jika Dedi Mulyadi sudah tidak aktif lagi dari posisinya tersebut berdasarkan pada perintah yang diterimanya.

Tidak langsung dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.

Pembatalan ini berkaitan dengan peraturan sensitif yang dirilis oleh Dedi, yang mensyaratkan bahwa murid-murid di SDN Sawahkulon harus memakai pakaian Lebaran pada hari pertama mereka kembali ke sekolah pasca liburan Idul Fitri.

Purwanto berpendapat bahwa kebijakan itu tak sesuai dengan konteks pendidikan.

“Pernyataan itu sama sekali tak berhubungan dengan maksud pendidik. Tindakan semacam ini sebenarnya tidak pantas dilakukan di lingkup sekolah, apalagi jika menyangkut acara halalbihalal atau penampilan busana lebaran,” jelas Purwanto.

Kepala Dinas Pendidikan yang biasa dipanggil Kang Ipung itu pun menegaskan kepada semua kepala sekolah di bawah pengawasan Disdik Purwakarta agar berhati-hati saat menyusun peraturan.

Info Lainnya  P2G Sampaikan Empat Warnaian Kritis bagi Sekolah Rakyat

“Kegiatan silaturahmi memang penting, namun jangan sampai melibatkan hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan esensial,” tegasnya.

Saat ini, jabatan Kepala SDN Sawahkulon ditangani oleh Plt berdasarkan putusan yang dibuat oleh Disdik Purwakarta.

Reaksi Bupati Purwakarta

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menegaskan bahwa kebijakan tersebut justru menimbulkan polemik.

Dia pun mengeluarkan perintah untuk menonaktifkan Dedi Mulyadi.

“Perintah saya kepada Disdik Purwakarta agar langsung mencopot jabatan Kepala SDN Sawahkulon,” tegas Saepul.

“Aturan yang dia buat tak mengakui situasi keuangan orangtua murid dan bisa jadi akan meningkatkan bebannya bagi mereka,” tambahnya.

Bupati yang dikenal dengan sapaan akrab “Om Zein” ini mengharapkan agar insiden semacam itu tidak terjadi lagi di sekolah-sekolah lain di Purwakarta.

Dia menegaskan pentingnya adanya peraturan yang lebih berfokus pada kebutuhan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

Om Zein kesal ketika mendengar tentang kepala sekolah yang menerapkan peraturan aneh pada waktu siswa memasuki sekolah.

Info Lainnya  ISI Surakarta Luncurkan Kuliah di Banyuwangi Tahun Ini, Pendaftaran Mulai Mei 2025

Tidak main-main, Om Zein langsung menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Purwakarta, Pak Purwanto, guna menarik keputusan kepala sekolah itu.

“Terkait dengan keputusan kepala sekolah SDN Sawahkulon yang menyebarkan pesan melalui WhatsApp untuk menganjurkan anak-anak memakai pakaian Lebaran dalam acara halalbihalal, minta kepada kepala sekolah tersebut segera ditandatangani status non-aktifnya,” kata Om Zein seperti dilansir dari video pada channel YouTube OM ZEIN CHANNEL yang dirilis Selasa (8/4/2025).

Menurut Om Zein, seorang kepala sekolah harus bisa mengalami sendiri bagaimana rasanya orangtua yang kekurangan dana untuk membelikan pakaian Lebaran bagi anaknya.

“Bagaimana jika dia tidak membeli pakaian untuk Lebaran?” tanya Om Zein.

“Untuk hal-hal yang lain, saya cukup bisa menerima. Namun untuk masalah ini, saya tidak bersedia mengambil sikap longgar,” jelasnya.

Artikel ini sudah dipublikasikan di
TribunJatim.com


(*/)


Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News


Perhatikan pula data tambahan lainnya di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel


Berita viral lainnya di
Tribun Medan

Related posts

Leave a Comment

Open chat
Halo..
Mau tanya tentang apa?