10 Penyebab Umum Batuk Berdarah atau Hemoptisis
Hemoptisis diartikulasikan sebagai perdarahan yang muncul dari paru-paru atau jalur bronkial karena pembengkakan pada paru-paru atau bronkus. Kondisi ini kemudian digolongkan menjadi hemoptisis tidak masif dan masif tergantung pada jumlah darahnya. Masyarakat umum sering merujuk keadaan ini dengan istilah batuk darah.
Berikut terdapat beberapa hal yang bisa memicu keadaan tersebut.
batuk berdarah
Dan kebanyakan memerlukan perawatan medis secara terus-menerus. Berikut beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan hemoptisis.
1. Infeksi
Infeksi merupakan penyebab utama hemoptisis, berkontribusi sekitar 60 hingga 70 persen dari semua kasus. Hal ini disebabkan oleh infeksi yang mengakibatkan inflamasi di lapisan mukosa serta edema sehingga dapat menimbulkan retakan pada pembuluh darah permukaan.
Bakteri invasif, seperti
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
atau jamur spesies
Aspergillus
Virus-virus tersebut merupakan penyebab utama infeksi yang sering kali mengakibatkan hemoptisis. Flu pun bisa menjadi salah satu alasan terjadinya hemoptisis parah. Infeksi
human immunodeficiency virus
(HIV) membuat seseorang lebih berisiko mengalami keadaan yang bisa menimbulkan hemoptisis.
2. Kanker
Kanker, terutama kanker paru-paru, menjadi penyebab lain dari hemoptisis. Karsinoma bronkogenik sebagai jenis kanker paru-paru yang sering kali berperan dalam kasus hemoptisis sebesar 5 sampai 44 persen di antara seluruh insiden tersebut.
Kanker payudara, ginjal, serta usus besar memiliki potensi untuk menimbulkan metastasis pada paru-paru. Meskipun demikian, kasus perdarahan akibat metastasis di paru-paru sangatlah langka.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu kondisi yang mengenai paru-paru, mudah menular, serta bisa menjadi sangat berbahaya. Patogen penyebab TB tersebar dari satu orang ke lainnya melalui droplet aerosol yang terlepas ke atmosfer ketika penderita TB batuk atau bersin.
Terdapat dua tipe Tuberkulosis, yakni:
-
TBC laten:
Saat seseorang tertular TB, namun bakterinya dalam tubuhnya tak berkembang biak dan enggan memunculkan tanda-tandanya. Penyakit tersebut sesungguhnya bukanlah jenis yang mudah menyebar; akan tetapi, kondisi laten bisa beralih ke bentuk aktif, jadi perawatannya masih diperlukan. -
TBC aktif:
Keadaan tersebut menyebabkan penderita mengalami tanda-tanda penyakit dan berpotensi menular kepada orang lain. Ini bisa terjadi antara beberapa pekan hingga bertahun-tahun setelah seseorang tertular bakteri tuberkulosis.
Indikasi serta ciri-ciri dari penderita TB aktif mencakup:
- Batk selama periode empat belas hari ke atas.
- Batuk berdarah.
- Nyeri dada.
- pengurangan bobot tubuh yang tak terduga.
- Kelelahan.
- Demam.
- Keringat pada malam hari.
- Panas dingin.
- Kehilangan selera makan.
4. Granulomatosis dengan poliangiitis
Penyakit granulomatosis dengan poliangiitis merupakan kondisi medis yang melibatkan masalah pada sistem kekebalan tubuh.
inflamasi
Atau inflamasi pada vena di hidung, tenggorokan, paru-paru, dan ginjal.
Kondisi medis ini dikenal pula sebagai granulomatosis Wegener dan termasuk dalam salah satu jenis penyakit pembuluh darah yang dinamakan vaskulitis. Penyakit tersebut bisa melambatkan aliran darah menuju sejumlah organ tubuh. Sehingga, daerah yang dipengarui mungkin akan membentuk area inflamasi bernama granuloma, kondisi ini pun dapat mengubah fungsi dari berbagai organ di dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa gejala dari granulomatosis bersama poliangiitis:
1. Radang pada saluran pernapasan.
2. Gangguan fungsi ginjal.
3. Munculnya benjolan kecil yang meradang di bawah kulit.
4. Batuk berdarah atau sesak napas parah.
5. Hilang penglihatan secara tiba-tiba akibat gangguan pembuluh darah mata.
Perlu dicatat bahwa nama penyakit tersebut telah diberikan dalam bahasa Inggris dan tidak diparmasisasi kembali.
- Terdapat kotoran di hidung, hidung terblokir, ada infeksi pada rongga sinus, serta adanya pendarahan dari hidung.
- Batuk, terkadang diikuti oleh dahak yang bercampur darah.
- Sesak napas.
- Demam.
- Kelelahan.
- Nyeri sendi.
- Kehilangan sensasi pada bagian tubuh, seperti jari tangan atau kaki.
- Penurunan berat badan.
- Adanya darah pada urine.
- Mata merah, panas atau sakit, serta gangguan pada pandangan.
- Infeksi telinga serta gangguan pendengaran.
5. Emboli paru
Embolusi paru terjadi ketika ada blokiran pada salah satu pembuluh arteri pulmonalis dalam organ paru-paru. Biasanya, masalah ini dipicu oleh bekuan darah yang berpindahan menuju paru-paru dari vena besar di tungkai bawah atau area badan lainnya.
Kegagalan dalam aliran darah ke paru-paru pasti berbahaya bagi nyawa. Akan tetapi, penanganan medis cepat bisa secara signifikan memperkecil ancaman kematian.
Gejala dari emboli paru beragam, bergantung pada keadaan setiap orang yang mengalaminya. Akan tetapi, beberapa tanda-tanda biasanya mencakup:
-
Sesak napas:
Sesak napas kerap kali datang dengan mendadak dan bertambah parah ketika seseorang sedang aktif. -
Sakit dada:
Sakit yang dialami biasanya sangat menusuk dan menjadi lebih jelas ketika seseorang menghirup udara dalam-dalam. Rasa sakit ini juga muncul saat orang tersebut bersin atau membengkokkan badan. -
Batuk:
Batuk yang seringkali diikuti oleh dahak bercampur darah atau terdapat darah pada dahak.
6. Stenosis katup mitral
Stenosis katup mitral merupakan kondisi yang ditandai dengan penyempitan katup mitral jantung. Ini adalah kondisi saat katup tidak terbuka dengan benar, yang menghalangi aliran darah ke ruang pemompaan utama jantung, yaitu ventrikel kiri. Stenosis katup mitral dapat membuat individu merasa lelah dan sesak napas.
Alasan primer untuk stenosis katup mitral adalah infeksi terkait bakteri.
strep
. Beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh seseorang dengan kondisi stenosis katup mitral antara lain adalah:
- Sesak napas.
- Lelah ketika melaksanakan tugas yang lumayan melelahkan.
- Kaki bengkak.
- Perasaan denyut jantung yang kencang serta berdegup.
- Nyeri dada.
- Batuk berdarah.
- Pusing atau pingsan.
7. PPOK
Penyakit paru obstruktif kronis
PPOK merupakan suatu gangguan kesehatan yang membatasi aliran udara di dalam paru-paru. Ciri-ciri utamanya mencakup kesulitan bernafas, batuk, pengeluaran lendir, serta mendengkur. Seseorang yang menderita PPOK memiliki peluang lebih tinggi untuk terserang penyakit jantung, kanker paru-paru, dan beberapa kondisi medis lainnya.
Walaupun PPOK merupakan suatu penyakit yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu, namun ada kabar positif bahwa kondisi tersebut bisa disembuhkan. Melalui pengelolaan yang sesuai, gejala-gejala PPOK dapat dikelola dengan baik sehingga penderita masih mampu menjalani hidup dengan kualitas tinggi.
8. Fibrosis kistik
Batuk darah adalah salah satu komplikasi dari fibrosis kistik. Ini umum terjadi pada orang dewasa dengan fibrosis kistik dan jarang terjadi pada anak kecil.
Sekitar 50% orang dewasa dengan fibrosis kistik mengalami muntahan dahak yang tercampur darah, sementara hanya segelintir pasien (antara 3-5%) di atas usia 15 tahun yang akan batuk lebih banyak darah.
Walaupun hemoptesis dapat mengakibatkan kematian, namun hal tersebut sangat jarang terjadi, termasuk pada mereka yang batuk dengan jumlah darah yang besar (melebihi satu cangkir atau 8 ons dalam kurung waktu 20 menit).
9. Bronkiektasis
Seseorang yang memiliki bronkiektasis bisa jadi akan mengalami batuk berdarah. Hal ini dapat terjadi ketika pembuluh darah halus di sekitar dinding saluran pernapasan menjadi pecah, umumnya disebabkan oleh infeksi atau batuk kuat.
Perdarahan biasanya terlihat seperti garis-garis berwarna coklat atau pink dalam lendir pernapasan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mungkin membutuhkan tindakan bedah mendesak untuk penanganan yang tepat.
10. Vaskulitis
Vaskulitis merujuk kepada sekumpulan kondisi peradangan yang membuat pembuluh darah menjadi bengkak dan meradang. Radang tersebut secara bertahap dapat menimbulkan kerusakan serta gangguan fungsi organ-organ yang memiliki pembuluh darah yang terserang. Tanda-tanda dari vaskulitis sangat bergantung pada jenis spesifik pembuluh darah (dan organ) yang turut ambil bagian dalam situasi radang ini.
Satu organ yang dapat dipengaruhi oleh vaskulitis adalah paru-paru. Beberapa gejala termasuk batuk, khususnya batuk berdarah, sesak nafas, tampilan serupa pneumonia dalam gambaran rontgen dada, adanya area padatan di paru-paru, serta pembentukan ruangan atau cairan di dalam paru-paru merupakan sebagian dari manifestasi yang mungkin timbul akibat vaskulitis yang mempengaruhi sistem pernapasan tersebut.
Demikianlah beberapa
penyebab batuk berdarah atau hemoptisis
Walaupun hal ini sering kali disebabkan oleh suatu kondisi jangka panjang, namun Anda tidak harus segera khawatir. Dengan penanganan yang sesuai, kondisi tersebut bisa dikontrol atau bahkan disembuhkan, sehingga batuk berdarah pun dapat diatasi.
Referensi
“Coughing up blood.”
Mayo Clinic.
Diakses April 2025.Bidwell, Jacob L., dan Robert W. Pachner. “Hemoptisis: Diagnosa dan Pengelolaan.” AAFP, 1 Oktober 2005.
Hemoptisis pada Pasien dengan Kanker Paru-paru.
Neumark Pulmonologi dan Bedah Toraks Centre.
Diakses April 2025.“Granulomatosis with Polyangiitis.”
Penn Medicine.
Diakses April 2025.Mengklarifikasi Informasi tentang Batuk Darah.
Cystic Fibrosis Foundation.
Diakses April 2025.“Symptoms of Vasculitis.”
Johns Hopkins Vasculitis Center.
Diakses April 2025.“Hemoptysis (Coughing Up Blood).”
WebMD.
Diakses April 2025.