Picture of Admin

Admin

Table of Contents

Unik dan Megah! Wisata Religi dan Alam Tuban yang Tak Terlupakan!

– Bicara mengenai wisata di Tuban, dua tempat ini selalu menjadi prioritas utama: Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi dan Air Terjun Nglirip. Keduanya berbeda, namun sama-sama memukau. Satu memberikan ketenangan rohani di dalam gua, sedangkan yang lain menyajikan kesegaran alami dari air terjun yang megah.

Tim Perjalanan langsung mengunjungi, dan pengalaman yang kami alami benar-benar sulit untuk dilupakan.

Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi – Keelokan Ibadah di Dalam Gua

Saat tiba di kawasan Gedongombo, Semanding, Tuban, suasana spiritual langsung terasa. Dari luar, masjid ini tampak seperti kompleks yang luas dengan desain arsitektur yang menarik: kubah yang dihiasi kaligrafi, gerbang dengan ukiran Arab dan Jawa kuno, serta warna emas dan hijau yang mencolok. Namun yang paling mengagumkan berada di dalam – ruang ibadah yang terletak di bawah tanah.

Kami turun melalui anak tangga batu kapur yang dilapisi karpet, mengikuti cahaya redup dari lampu hias yang tergantung di dinding gua. Suasana di dalam terasa tenang dan suci. Dindingnya masih mempertahankan bentuk alami batuan gua, didekorasi dengan stalaktit dan stalagmit alami yang indah berpadu dengan hiasan marmer.

Kelompok wisata sempat berhenti di ruang utama tempat beribadah. Ketenangan suasana dan udara lembap dari dinding gua menciptakan perasaan spiritual yang mendalam. Terasa seperti masuk ke tempat yang terpisah dari dunia luar, namun tetap mengeluarkan ketenangan.

Menariknya, pintu masuk ke masjid memiliki bentuk yang mirip Hajar Aswad, yaitu berbentuk kerucut tinggi dengan hiasan khas Timur Tengah. Kami juga sempat melihat ruangan-ruangan kecil yang digunakan oleh santri untuk belajar dan berdzikir. Seluruh detailnya dirancang dengan sangat cermat, menggabungkan antara fungsi ibadah dan keindahan.

Masjid ini dibangun oleh KH Subhan pada tahun 2002, dengan kisah yang sangat menginspirasi. Pada masa lalu, lokasi ini merupakan gua yang penuh dengan sampah, namun berkat semangatnya, gua tersebut diubah menjadi masjid bawah tanah yang kini menjadi ikon wisata religi di Tuban.

Selain beribadah, pengunjung dapat menikmati wisata religius dan edukatif. Terdapat area luar yang menyediakan penjual suvenir, tempat makan, serta taman kecil yang memperkuat kenyamanan. Dengan luas hampir 4 hektar, masjid ini terlihat megah dan luas, cocok dikunjungi bersama keluarga atau rombongan.

Yang membuatnya semakin menarik, di beberapa bagian gua terdapat kaligrafi besar yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an yang langsung diukir pada batu alami. Cahaya lampu yang menyinari permukaan batu menciptakan pantulan yang indah – pemandangan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Air Terjun Nglirip – Keindahan Alam yang Menyenangkan Jiwa

Dari suasana keagamaan, perjalanan kami dilanjutkan menuju keindahan alam. Sekitar 35 km dari pusat kota Tuban, Air Terjun Nglirip di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, menyambut kami dengan suara deras air yang terdengar jauh sebelum terlihat.

Sampai di sana, rasa lelah perjalanan langsung menghilang. Di depan kami berdiri air terjun setinggi hampir 50 meter dengan aliran deras yang jatuh ke kolam berwarna hijau toska. Warna airnya berubah sesuai musim, namun tetap menarik di setiap kesempatan.

Kami mendekati kolam alami yang berada di bawahnya. Udara yang lembap bercampur dengan kabut air menciptakan perasaan segar yang luar biasa. Dengan duduk di atas batu besar, kami menikmati pemandangan yang terasa seperti sebuah lukisan alam yang hidup.

Keluarga Pariwisata berusaha menjelajahi wilayah sekitar air terjun. Jalannya telah disusun dengan rapi, meskipun tetap mempertahankan keaslian alaminya. Di sebelah kiri dan kanan jalan, pohon-pohon tropis yang tinggi dan lebat menciptakan keteduhan yang menenangkan.

Bagi para penggemar fotografi, titik di depan kolam utama menjadi tempat paling ideal. Di sana, air terjun terlihat megah dengan latar belakang pepohonan hijau yang kontras. Banyak pengunjung datang hanya untuk berfoto dan bersantai, menikmati suasana sejuk alami.

Selain pemandangan alam yang indah, Nglirip juga menyimpan kisah lokal yang menarik. Penduduk setempat sering bercerita tentang legenda mistis mengenai seorang putri yang menunggu kekasihnya di balik air terjun. Cerita ini memberikan nuansa magis dan membuat lokasi ini terasa lebih unik.

Fasilitas di sekitar air terjun cukup memadai. Terdapat area parkir yang luas, kios makanan, serta tempat duduk untuk bersantai. Harga tiketnya sangat murah, cocok bagi berbagai kalangan. Kami juga melihat beberapa keluarga yang datang membawa anak-anak untuk bermain di tepi sungai.

Air Terjun Nglirip menjadi tempat favorit bagi para penggemar alam dan komunitas fotografer. Banyak pengunjung datang di pagi hari untuk menangkap sinar matahari yang menyinari permukaan air, menghasilkan efek pelangi kecil yang menarik.

Saat menjelang senja, suasana di sini terasa semakin romantis. Suara air terjun yang menggelegar perlahan menyatu dengan bunyi jangkrik dari hutan sekitar. Kami mengakhiri perjalanan sambil menikmati minuman hangat dari kafe dekat pintu masuk, sambil melihat air yang terus mengalir deras.

Dua tempat ini – Masjid Aschabul Kahfi dan Air Terjun Nglirip – menunjukkan sisi yang berbeda dari Tuban. Satu memberikan ketenangan jiwa melalui keheningan gua, sedangkan yang lain menyegarkan hati melalui keindahan alam. Keduanya menjadi bukti bahwa Tuban bukan hanya kota pesisir, tetapi juga tempat yang penuh dengan keajaiban yang menenangkan jiwa.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *