Picture of Admin

Admin

Table of Contents

Tidur Sambil Jalan, Apa Penyebabnya?

Apa Itu Sleepwalking dan Penyebabnya?

Sleepwalking atau dikenal dengan istilah somnambulisme merupakan kondisi yang membuat seseorang berjalan atau melakukan aktivitas dalam keadaan tidur. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, daripada orang dewasa. Meski begitu, orang dewasa dan lansia juga bisa mengalaminya. Selain itu, sleepwalking diklasifikasikan sebagai parasomnia alias perilaku atau pengalaman yang tidak diinginkan selama tidur.

Gejala Sleepwalking

Seseorang yang mengalami sleepwalking dapat mengalami beberapa gejala berikut:

  • Duduk di tempat tidur dan membuka matanya
  • Memiliki ekspresi mata sayu atau berkaca-kaca
  • Berkeliaran di sekitar rumah hingga membuka atau menutup pintu. Bahkan mematikan atau menghidupkan lampu.
  • Melakukan aktivitas rutin, seperti mengemudi mobil, membuat snack, dan lainnya
  • Sulit dibangunkan ketika mengalami sleepwalking
  • Menjerit, terutama saat mengalami mimpi buruk
  • Ada kemungkinan untuk berbicara

Sleepwalking sendiri terjadi selama tidur nyenyak di awal malam. Biasanya satu sampai dua jam setelah tidur. Umumnya, orang yang melakukan sleepwalking tak mengingatnya saat di pagi hari.

Penyebab Sleepwalking

Beberapa faktor penyebab sleepwalking adalah sebagai berikut:

  • Kurang tidur
  • Demam
  • Merasa cemas
  • Tidur di lingkungan asing
  • Lelah
  • Stres
  • Mengonsumsi obat-obatan, seperti zolpidem (Ambien)

Terkadang, sleepwalking dapat dipicu oleh kondisi mendasar yang mengganggu tidur, seperti:

  • Gangguan pernapasan saat tidur yang ditandai oleh pola pernapasan abnormal selama tidur. Paling umumnya adalah apnea tidur obstruktif
  • Penggunaan zat, seperti alkohol
  • Migrain
  • Stroke
  • Luka kepala hingga pembengkakan otak
  • Periode premenstruasi (PMS)
  • Restless leg syndrome (RLS)
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti hipnotik, obat penenang, atau obat tertentu yang digunakan untuk gangguan kejiwaan
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Perawatan Sleepwalking

Umumnya, tidak diperlukan pengobatan untuk sleepwalking. Jika kamu melihat anak atau orang lain tidur sambil berjalan di rumah, kamu bisa tuntun dia kembali ke tempat tidur. Sebenarnya, tidak berbahaya jika dibangunkan, hanya saja mengganggu dirinya. Ia mungkin bingung ketika terbangun mendapati dirinya tidak di tempat tidur.

Namun, pengobatan pada orang dewasa dapat menggunakan hipnosis. Jika sleepwalking mengarah pada rasa kantuk berlebihan di siang hari atau menimbulkan risiko cedera serius, dokter dapat merekomendasikan pengobatan. Salah satu cara pengobatannya adalah penggunaan benzodiazepin atau antidepresan dalam jangka pendek dapat menghentikan sleepwalking.

Sebaliknya, jika sleepwalking dikaitkan dengan kondisi kesehatan medis atau mental, maka perawatan ditujukan pada masalah yang mendasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *