KABAR BANTEN– Mengunjungi pantai Sawarna Banten merupakan ide yang baik untuk melepas penat. Pantai Sawarna sering disebut sebagai surga tersembunyi di tanah jawara.
Pantai Sawarna berada di Jalan Sawarna kilometer 12, Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Kata Sawarna sering diartikan sebagai satu warna yang mencerminkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
Seperti dilaporkan Kabar Banten melalui YouTube Misteri Channel, berikut kisah misteri Karang Raksasa di Pantai Sawarna yang menjadi cerita legendaris hingga saat ini.
Terdapat pendapat lain yang mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti warna emas, sebagaimana dijelaskan oleh seorang ahli geowisata.
Selain itu, Pantai Sawarna Banten memiliki kisah mitos mengenai dua buah batu besar yang mirip dengan layar perahu.
Dikisahkan bahwa itu adalah wujud dari dua kekuatan yang diubah menjadi kapal oleh Sangkuriang, yaitu kapal yang dibuat sebagai syarat agar Sangkuriang dapat menikahi Dayang Sumbi, yang ternyata merupakan ibunya sendiri.
Sayangnya Tuhan Yang Maha Esa marah terhadap tindakan Sangkuriang yang tetap bersikeras ingin menikahi ibunya.
Maka semua peralatan di kapal, termasuk kedua layar itu, dihancurkan, diceritakan bahwa kapal tersebut ditendang ke arah utara dan berubah menjadi Tangkuban Perahu.
Sementara itu, layarnya digeser ke arah Selatan yang kini dikenal sebagai Tanjung Layar.
Selain kisah legenda Sangkuriang di sekitar Tanjung Layar, terdapat juga sebuah batu yang berbentuk seperti jejak kaki. Batu ini disebut Jejak Kaki Kabayan, seorang tokoh dari Sunda.
Keindahan pantai Sawarna tidak kalah dari pantai-pantai lain yang ada di alam Banten, Pantai Sawarna Banten sebenarnya adalah nama sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Pantai Sawarna menawarkan pemandangan indah yang menghadap ke Samudera Hindia, dengan pasir putih, air yang jernih berwarna biru, serta adanya bukit hijau dan kondisi karang yang menjadi daya tarik utamanya.
Pemandangan alam yang menarik yang mencakup pegunungan, gua-gua, sungai, serta pantai yang memiliki pasir putih.
Wilayah Pantai Sawarna dimulai dari Pantai Pulau Manuk hingga Pantai Karang Taraje. Untuk melakukan wisata ke Pantai Sawarna, terdapat beberapa jalur yang dapat ditempuh.
Salah satu rute dari Jakarta menuju Serang, kemudian dilanjutkan ke Pandeglang arah Saketi Malingping, Desa Bayah, dan akhirnya sampai di Desa Sawarna atau Pantai Sawarna.
Selain kisah legendaris Sangkuriang, terdapat pula cerita lain yang dipercaya oleh penduduk setempat mengenai kelompok batuan di Pantai Tanjung Layar, Banten.
Menurut mitos, tumpukan batu karang Tanjung Layar merupakan dua buah gunung emas yang dijaga oleh seekor naga.
Sekitar 10 meter di sebelah utara batu karang Tanjung Layar, terdapat juga permata emas yang bersinar dengan berbagai warna.
Berlian ini diyakini terdapat di dalam batu karang, sehingga setiap kali muncul ke permukaan, akan terlihat cahaya yang sangat terang dan mengilap mengelilinginya.
Seperti sebuah istana, Pantai Tanjung Layar dilindungi dan diawasi oleh ‘prajurit’. Sehingga para pengunjung enggan melakukan tindakan-tindakan negatif di Pantai Tanjung Layar.
Untuk mempertahankan keutuhannya, pada malam Jumat Kliwon bulan Maulud, tokoh desa akan melaksanakan upacara dan pemanggilan penjaga Pantai Selatan.
Selain dilarang melakukan tindakan negatif, pengunjung juga tidak diperbolehkan naik ke atap batu karena dapat menimbulkan risiko yang membahayakan keselamatan para pengunjung.
Bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sambil mengenal keragaman budaya, Pantai Sawarna merupakan tempat yang ideal.
Selain menikmati pemandangan yang menakjubkan dan berbagai kegiatan di pantai, pengunjung juga dapat memperoleh banyak pengetahuan dari kisah, mitos, dan legenda yang tersedia di sini.