– Suhu yang sejuk, kabut di pagi hari, serta pemandangan alam yang indah menggabungkan diri untuk menciptakan daya tarik yang baru di kawasan Dataran Tinggi Toba.
Kebun Markisa Silangit kini berubah menjadi tempat wisata edukasi yang banyak dikunjungi oleh pengunjung lokal maupun asing.
Bukan hanya tempat memetik buah, kawasan ini menjadi simbol kebangkitan pariwisata berbasis pertanian di Sumatera Utara.
Berada pada ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut, Kebun Markisa Silangit memberikan pengalaman liburan yang unik.
Banyaknya tanaman markisa berwarna ungu dan kuning menghiasi lereng bukit, menciptakan pola alami yang bertolak belakang dengan langit biru. Keindahan ini semakin menarik ketika kabut pagi muncul dan udara segar memeluk kawasan kebun.
Kekurangan Wisata Agro di Sumatera Utara
Lokasi kebun yang hanya berjarak beberapa menit dari Bandara Silangit membuatnya menjadi tujuan yang mudah dicapai oleh para wisatawan. Pada awalnya, area ini hanyalah lahan pertanian sederhana yang dimiliki oleh warga setempat.
Namun, berkat pengaturan kreatif berupa terasering yang mirip dengan amphitheater alami, area tersebut kini berubah menjadi agrowisata yang tidak hanya menarik tetapi juga bermanfaat secara edukasi.
Suhu udara yang tetap berada di kisaran 16–22 derajat Celcius menjadi penyebab utama tumbuhnya markisa dengan baik.
Kondisi ini juga menarik perhatian para wisatawan yang ingin merasakan udara sejuk khas dataran tinggi sambil belajar langsung mengenai pertanian.
Salah satu keunggulan Kebun Markisa Silangit terletak pada konsep yang menawarkan pengalaman interaktif.
Pengunjung bisa berkomunikasi langsung dengan petani, belajar cara menyambung batang markisa, serta mengenal jenis hama yang sering menyerang tanaman di daerah dataran tinggi.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati jus mangga segar yang baru dipetik dari kebun.
Pemandangan matahari terbit di atas awan
Selain menjadi tempat wisata yang edukatif, taman ini juga menyediakan lokasi terbaik untuk menikmati matahari terbit.
Lereng kebun yang menghadap ke arah timur Danau Toba menawarkan pemandangan yang menarik ketika sinar matahari pagi mulai menembus kabut tipis.
Para pengunjung biasanya berkumpul sejak pukul 05.30 pagi di bangunan-bangunan kayu yang dibuat secara bersama-sama oleh para petani.
Saat ini sering menjadi target para fotografer dan kreator konten yang ingin menangkap suasana alami serta tenang.
Terlebih lagi, sambil menikmati segelas jus mangga hangat di tangan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam Danau Toba dari ketinggian.
Wajah Baru Wisata Desa
Bukan hanya sebagai tempat wisata, Kebun Markisa Silangit mencerminkan pemulihan ekonomi masyarakat desa.
Beberapa pemuda yang sebelumnya bekerja di luar kota kini memutuskan kembali ke daerah asal mereka guna mengembangkan agrowisata digital yang berbasis komunitas.
Mereka berinovasi melalui pemasaran digital, pendidikan bagi pengunjung, hingga pengemasan buah markisa sebagai cinderamata khas.
Harga masuk ke kebun tersebut terjangkau, dan beberapa area tersedia secara gratis bagi pengunjung yang ingin mempelajari langsung tentang pertanian berkelanjutan.
Kebun Markisa Silangit kini tidak hanya menyajikan buah tropis yang manis, tetapi juga mewakili semangat generasi muda, kemandirian masyarakat desa, serta keseimbangan antara manusia dan alam. (Siti Fauziah)