Travel 

Wisata Kuliner Tetap Menarik, Bandung Dikunjungi 6,5 Juta Orang Hingga Agustus 2025

Peningkatan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke kota tersebut selama periode Januari hingga Agustus 2025 telah melampaui angka 6,5 juta orang. Angka ini mencakup wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke berbagai destinasi di Kota Bandung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan tren positif dalam upaya mewujudkan target kunjungan wisatawan tahun 2025 sebesar 8,7 juta orang.

“Hingga Agustus 2025 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung telah menembus 6,5 juta orang, meningkat signifikan dari capaian semester I yang tercatat sebanyak 3,53 juta kunjungan,” ujar Adi di Bandung, Senin, 14 Oktober 2025.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Disbudpar, sektor kuliner masih menjadi magnet utama bagi wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Sekitar 60 persen wisatawan berkunjung untuk menikmati kuliner khas Bandung, sementara sisanya tertarik pada wisata belanja, fesyen, serta heritage.

“Kuliner menjadi magnet utama wisata Bandung. Sisanya ada wisata belanja, fesyen, dan heritage. Bandung memang dikenal punya daya cipta kuliner yang khas dan selalu baru,” ujarnya.

Adi menjelaskan bahwa tren tersebut sejalan dengan karakter wisatawan masa kini yang lebih mengutamakan pengalaman autentik dan lokal dibanding sekadar berkunjung ke destinasi populer. Karena itu, pihaknya terus mendorong pelaku usaha kuliner untuk memperkuat citra Bandung sebagai kota kuliner kreatif.

Destinasi Populer yang Tetap Menarik Minat Wisatawan

Selain wisata kuliner, sejumlah destinasi populer juga masih menjadi pilihan utama para wisatawan. Beberapa di antaranya adalah Kawasan Kota Tua Bandung, Masjid Raya Al Jabbar, Museum Geologi, Saung Angklung Udjo, Taman Lalu Lintas, serta Kiara Artha Park.

“Pola kunjungan wisatawan kini makin merata. Tak hanya pusat kota, tetapi juga ke destinasi-destinasi di pinggiran yang menawarkan suasana baru,” kata Adi.

Berdasarkan data Disbudpar, wisatawan domestik masih menjadi mayoritas dalam total kunjungan, sedangkan wisatawan asing baru menyumbang sebagian kecil.

“Memang masih jauh perbandingannya. Wisatawan Nusantara jauh lebih banyak daripada wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Dengan semakin kuatnya dominasi sektor kuliner, Bandung semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata gastronomi unggulan di Indonesia. Pemkot berharap daya tarik ini dapat memperluas jangkauan wisatawan hingga ke wilayah pinggiran kota.

Kolaborasi untuk Mencapai Target Kunjungan

Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri pariwisata akan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan kunjungan wisatawan. Upaya promosi terpadu dan penguatan identitas kuliner lokal diharapkan mampu mengantarkan Bandung mencapai target 8,7 juta kunjungan pada akhir tahun 2025.


Related posts

Leave a Comment